Sejumlah mega proyek bakal digeber Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setelah
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2013 disahkan. Sidang paripurna DPRD
28 Januari kemarin mengetok APBD senilai Rp49,97 triliun. Jumlah itu naik
sebesar 20,84 persen dibanding APBD tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp41,34
triliun. Selain dari pendapatan daerah, anggaran
tahun ini diperoleh dari sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) tahun anggaran
2012 dan pinjaman untuk program Jakarta Emergency Dredging Initiative
(JEDI). Alokasi terbesar berada pada sektor
pendidikan mencapai Rp12,6 triliun disusul bidang pemerintahan Rp7,9 triliun,
Pekerjaan Umum (PU) sebesar Rp4,9 triliun, bidang kesehatan Rp4,1 triliun dan sektor
perhubungan sebesar Rp3,3 triliun.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan konsentrasinya pada penanganan
banjir, macet, serta penataan kampung.
Jokowi menjelaskan, saat ini APBD sudah masuk ke Menteri Dalam Negeri, Gamawan
Fauzi, untuk disetujui.
"Dari
Mendagri muncul, saya langsung gerakkan manajemen organisasi yang ada untuk
segera bergerak," ujar Jokowi di Balai Kota,
Selasa, 29 Januari 2013.
Menurut Jokowi , untuk mengurai kemacetan, Pemprov DKI telah menyiapkan
anggaran penambahan armada angkutan umum. Bus Transjakarta akan ditambah 450
unit, dan metromini ditambah 1.000 unit.
”Pokoknya kami
mau konsentrasi ke busway dan metromini dulu. Ini yang menyangkut
masyarakat," ujarnya.
Kemudian, untuk
mengurangi banjir, pos anggaran yang diberikan dalam APBD 2013 cukup banyak.
Mulai dari pembebasan tanah untuk normalisasi sungai sampai pembelian alat
sedot air dengan teknologi terbaru.
"Untuk
pembebasan tanah, pengerukan, beli alat semuanya. Sekarang sudah beda. Misalnya
cara pengerukan tidak dikeruk pakai cangkul, tapi pakai alat, kemudian
ngeruknya tidak pakai eskavatornya darat tapi amphibi, bisa darat bisa
air," ujar dia.
Jokowi mengungkapkan pengesahan APBD yang
molor membuatnya kelimpungan ketika tiba-tiba Jakarta dikepung banjir. Setelah
APBD disahkan, proyek-proyek raksasa segera digarap.
"MRT
masuk, kalau monorel itu yang investasi swata. Kemudian deep tunnel juga
swasta. Sudah kami hitung semuanya. Jadi tidak semua pakai APBD, sebagian cari
dari luar," kata Jokowi.
Proyek MRT
Rencana proyek ini sudah berjalan sejak era Gubernur Fauzi Bowo. MRT adalah singkatan dari Mass Rapid Transit yang
secara harafiah berarti angkutan yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah
besar secara cepat.
Pembangunannya dibagi tiga tahap. Tahap I koridor selatan. Menghubungkan
Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia. Tahap II koridor Selatan - Utara
menghubungkan Bundaran HI - Kampung Bandan. Tahap III yang menghubungkan
Jakarta Timur - Barat, alternatif jalurnya Balaraja - Cikarang.
Biaya pembangunan proyek ini ditanggung pemerintah pusat dan Pemprov DKI
Jakarta. Rasio skema pembiayaannya, kata Jokowi
,adalah 49
persen dana hibah pemerintah pusat, dan 51 persen pinjaman lunak ke Pemerintah
DKI.
Rupanya, proyek itu selama ini menuai pro dan kontra. Terutama bagi
masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pembangunan MRT tahap I: Lebak
Bulus-Bundaran Hotel Indonesia. Untuk itu, Gubernur Jokowi akan kembali menggelar uji publik (public hearing)
terkait rencana pelaksanaan mega proyek tersebut.
Refrensi :
Nama : I Made Wahyudi Subrata
NPM : 23210346
Kelas : 3EB10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar