Kamis, 31 Oktober 2013

NORMA SOSIAL YANG BERLAKU DI INDONESIA



Nama Kelompok:  Capital
Wibisono Suprapto                             28210481
Jhon Philip S                                       23210754
I Made Wahyudi Subrata                    23210346
Arya Faisal                                          21210150
Dwi Manggala S                                 22210194



 (BAHASA INDONESIA)
 
Norma Sosial
Norma adalah aturan-aturan yang berisi petunjuk tingkah laku yang harus atau tidak boleh dilakukan manusia dan bersifat mengikat. Hal ini berarti bahwa manusia wajib menaati norma yang ada. Norma adalah kaidah atau ketentuan yang mengatur kehidupan dan hubungan antar manusia dalam arti luas. Norma merupakan petunjuk hidup bagi manusia dan pedoman perilaku seseorang yang berlaku di masyarakat. Adapun tujuan norma adalah untuk menjamin ke-teraturan. Kongkretnya membentuk negara hukum dan menunjukkan sikap positif dan proaktif. Untuk menjamin keteraturan memang ada hambatannya, yaitu adanya mentalitas suka menerabas dan banyak bicara tapi sedikit bertindak. Itulah ringkasan materi tentang NORMA"
Sedangkan norma sosial ialah  kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial.
Norma-norma yang berlaku di masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi 5 jenis, yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma kebiasaan, dan hukum.

  1. NORMA AGAMA
Norma agama adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran atau kaidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak dan mengharuskan ketaatan bagi para pemeluk dan penganutnya. Yang taat akan diberikan keselamatan di akhirat, sedangkan yang melanggar akan mendapat hukuman di akhirat. Agama bagi masyarakat Indonesia mampu membentuk religius yang hidup penuh kesenangan jasmani dan rohani. Di Indonesia, agama terbagi atas 5 bagian yaitu agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.





      Contoh :
  • Norma agama Islam antara lain adalah kewajiban melaksanakan hukum Islam dan rukun  Imam. 
  • Dalam agama Kristen, kewajiban menjalankan sepuluh perintah Allah 
  • Dalam agama hindu, kepercayaan terhadap reinkarnasi, yaitu adanya kelahiran kembali bagi manusia yang telah meninggal sesuai karmanya, sesuai dengan kehidupan di masa lampau.

Contoh pelanggaran norma agama: Menghina orang lain, berzinah, mencuri, mabuk-mabukan, dll.


  1. NORMA KESUSILAAN
Norma kesusilaan didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia. Norma kesusilaan bersifat universal. Artinya, setiap orang di dunia ini memilikinya, hanya bentuk dan perwujudannya saja yang berbeda.
Contoh pelanggaran norma kesusilaanseperti pembunuhan, pemerkosaan, dan pengkhianatan, pada umumnya ditolak oleh setiap masyarakat di mana pun.


  1. NORMA KESOPANAN
Norma kesopanan adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat seperti cara berpakaian, cara bersikap dalam pergaulan, dan berbicara. Norma ini bersifat relatif. Maksudnya, penerapannya berbeda di berbagai tempat, lingkungan, dan waktu. Misalnya, menentukan kategori pantas dalam berbusana antara tempat yang satu dengan yang lain terkadang berbeda. Demikian pula antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin.
Contoh :
  • Tidak memakai perhiasan dan pakaian yang mencolok ketika berkabung. 
  • Mengucapkan terima kasih ketika mendapatkan pertolongan atau bantuan. 
  • Meminta maaf ketika berbuat salah atau membuat kesal orang lain.

Contoh pelanggaran norma kesopanan: berkata kasar kepada orang tua, meludah disembarang tempat, makan sambil bicara, masuk kedalam rumah orang lain tanpa izin.

  1. NORMA KEBIASAAN
Norma kebiasaan merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Orang yang tidak melakukan norma ini biasanya dianggap aneh oleh lingkungan sekitarnya.


Contoh     :
  • Kebiasaan melakukan “selametan” atau doa bagi anak yang baru dilahirkan. 
  • Kegiatan mudik menjelang hari raya.
  • Acara memperingati arwah orang yang sudah meninggal pada masyarakat Manggarai, Flores.

Contoh pelanggaran norma kebiasaan: memakai pakaian yang terbuka, buang angin disembarang tempat, menganiaya seseorang, dan makan sambil berdiri.


  1. NORMA HUKUM
Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sanksi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. Sanksi ini dilaksanakan oleh suatu lembaga yang memiliki kedaulatan, yaitu negara.
Ciri norma hukum antara lain adalah diakui oleh masyarakat sebagai ketentuan yang sah dan terdapat penegak hukum sebagai pihak yang berwenang memberikan sanksi. Tujuan norma hukum adalah untuk menciptakan suasana aman dan tentram dalam masyarakat.
Contoh :
  • Tidak melakukan tindak kriminal, seperti mencuri, membunuh, menipu. 
  • Wajib membayar pajak. 
  • Memberikan kesaksian di muka siding pengadilan.

Contoh pelanggaran norma hukum: menerobos lalu lintas, tidak menggunakan helm ketika mengendarai motor, mencuri, dll.
Menurut kami, pelanggaran yang kerap dilakukan oleh para mahasiswa ialah pelanggaran norma kebiasaan. Seperti tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, tidak menghadiri matakuliah diajarkan dosen ( disebut juga oleh kalangan mahasiswa dengan kata “Cabut ), telat ketika masuk jam matakuliah, menyontek saat ujian, dll.




(ENGLISH) 
Social Norms
Norms are rules of conduct that contains instructions that should or should not be made of human and non-binding . This means that a man shall comply with existing norms . Norms are rules or regulations that govern life and human relations in a broad sense . Norma is clues for human life and one's code of conduct in force in the community . The purpose of the norm is to ensure all irregularities . Its concrete form of law and demonstrate a positive and proactive attitude . To ensure regularity constraints do exist , that is the mentality like bypass and a lot of talk but little action . That is a summary of the material on NORM "
While social norms is common practice that a standard of behavior in a society and certain regional boundaries . Norma will be developed along with community social agreements , often also referred to as social regulation .

Norms prevailing in society can be classified into 5 types, namely religious norms, moral norms, norms of politeness, norms customs, and laws .

1.      RELIGION NORMS
Religious norms is a norm or rule that is based on the teachings of a religion. This norm is absolute and requires obedience for the followers and believers. The obedience will be given salvation in the afterlife, while in violation will be punished in the afterlife. Religion for people in Indonesia are able to form religious life of physical and spiritual pleasure. In Indonesia, religion is divided into 5 sections namely Islam, Christian, Catholic, Hindu, and Buddhists.

example:
• Norms Islam among other obligation to carry out Islamic law and pillars of the Imam.
• In Christianity, the obligation to run ten commandments.
• In the Hindu religion, belief in reincarnation, which is a rebirth for the man who has died according to his karma, accordance with life in the past.

Examples of violations of religious norms: Insulting others, commit adultery, steal, get drunk, etc..

2.      MORAL NORMS
Moral norms are based on the human conscience or morals. Universal moral norms. That is, every person in this world have it, just form and realization are different.

Examples of moral norms violations, such as murder, rape, and betrayal, is generally denied by all people everywhere.

3.      NORMS of DECENCY  
Norms decency is the norm that stems from the a code of conduct that apply in the community such as how to dress, how to behave in socially, and talk. This Norms is relative. That is, the application is different in different places, environments, and time. For example, determine the appropriate category in the dress between one place to another is sometimes different. Similarly, between the rich and the poor.
example:
Do not wear flashy jewelry and clothes when mourning.
Say thank you when getting help or assistance.
Ask for forgiveness when did wrong or upset others.

Examples of violations of norms of decency: saying rude to parents, spitting at any place, eating and talking, get into someone else's house without permission.

4.         NORMA HABITS
Norms habit is a result of the actions committed repeatedly in the same form that it becomes habit. People who do not do this norm is usually considered strange by the surrounding environment.


example:
Habit performing "selametan" or prayer for the new born child.
homecoming activities ahead of the holiday.
The event commemorates the spirits of people who have died in the Manggarai, Flores.

Examples of violations of norms habit: wearing revealing clothes, fart in any place, to persecute someone, and eating while standing.

5 .    LEGAL NORMS
Rule of law is a set of life instructions or commands and prohibitions that govern the order in a society ( country ) . Sanctions are binding legal norms and force . The sanctions implemented by an institution that has sovereignty , namely country .
Characteristic of the rule of law , among others, are recognized by the public as a legitimate and provisions contained as a law enforcement authority to impose sanctions . The purpose of legal norms is to create an atmosphere of safety and peace in society .

example :
• Do not do the crime, such as stealing , killing , cheating .
• Obligation to pay taxes .
• Provide court testimony in front siding .

Examples of violations of the rule of law : through the traffic , do not use a helmet when riding a motorcycle , stealing , etc. .

In our opinion , the violation of which is often done by students is the norm violation habits. Like not doing the tasks assigned by the lecturers , lecturers do not attend courses taught ( called also by the students with the word " Cabut " ) , when the incoming clock late course , cheating on exams , etc. .

 


 SUMBER :

Rabu, 30 Oktober 2013

PRILAKU ETIKA DALAM BISNIS



1.         Lingkungan Bisnis Yang Mempengaruhi Perilaku Etika
            Tujuan dari sebuah bisnis kecil adalah untuk tumbuh dan menghasilkan uang.Untuk melakukan itu, penting bahwa semua karyawan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan. Perilaku karyawan, bagaimanapun, dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal di luar bisnis. Pemilik usaha kecil perlu menyadari faktor-faktor dan untuk melihat perubahan perilaku karyawan yang dapat sinyal masalah.

Budaya Organisasi
            Keseluruhan budaya perusahaan dampak bagaimana karyawan melakukan diri dengan rekan kerja, pelanggan dan pemasok. Lebih dari sekedar lingkungan kerja, budaya organisasi mencakup sikap manajemen terhadap karyawan, rencana pertumbuhan perusahaan dan otonomi / pemberdayaan yang diberikan kepada karyawan. "Nada di atas" sering digunakan untuk menggambarkan budaya organisasi perusahaan. Nada positif dapat membantu karyawan menjadi lebih produktif dan bahagia. Sebuah nada negatif dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan, absen dan bahkan pencurian atau vandalisme.
Ekonomi Lokal
            Melihat seorang karyawan dari pekerjaannya dipengaruhi oleh keadaan perekonomian setempat. Jika pekerjaan yang banyak dan ekonomi booming, karyawan secara keseluruhan lebih bahagia dan perilaku mereka dan kinerja cermin itu. Di sisi lain, saat-saat yang sulit dan pengangguran yang tinggi, karyawan dapat menjadi takut dan cemas tentang memegang pekerjaan mereka.Kecemasan ini mengarah pada kinerja yang lebih rendah dan penyimpangan dalam penilaian. Dalam beberapa karyawan, bagaimanapun, rasa takut kehilangan pekerjaan dapat menjadi faktor pendorong untuk melakukan yang lebih baik.

Reputasi Perusahaan dalam Komunitas
            Persepsi karyawan tentang bagaimana perusahaan mereka dilihat oleh masyarakat lokal dapat mempengaruhi perilaku. Jika seorang karyawan menyadari bahwa perusahaannya dianggap curang atau murah, tindakannya mungkin juga seperti itu. Ini adalah kasus hidup sampai harapan. Namun, jika perusahaan dipandang sebagai pilar masyarakat dengan banyak goodwill, karyawan lebih cenderung untuk menunjukkan perilaku serupa karena pelanggan dan pemasok berharap bahwa dari mereka.
Persaingan di Industri
Tingkat daya saing dalam suatu industri dapat berdampak etika dari kedua manajemen dan karyawan, terutama dalam situasi di mana kompensasi didasarkan pada pendapatan. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif, perilaku etis terhadap pelanggan dan pemasok dapat menyelinap ke bawah sebagai karyawan berebut untuk membawa lebih banyak pekerjaan. Dalam industri yang stabil di mana menarik pelanggan baru tidak masalah, karyawan tidak termotivasi untuk meletakkan etika internal mereka menyisihkan untuk mengejar uang.


2.                  Kesaling Tergantungan Adalah Bisnis Dan Masyarakat
            Alam telah mengajarkan kebijaksanaan tentang betapa hubungan yang harmonis dan kesalingtergantungan itu adalah amat penting. Bumi tempat kita berpijak, masih setia bekerja sama dan berkolaborasi dalam tim dan secara tim dengan planet-planet lain, namun penghuninya kebanyakan telah berjalan sendiri-sendiri. Manusia yang konon khalifah di bumi, merasa sudah tidak membutuhkan manusia lainnya. Bukanlah kesalingtergantungan yang dibina, melainkan ketergantungan yang terus diusung.

Kesalingtergantungan bekerja didasarkan pada relasi kesetaraan, egalitarianisme. Manusia bekerjasama, bergotong-royong dengan sesamanya memegang prinsip kesetaraan. Tidak akan tercipta sebuah gotong-royong jika manusia terlalu percaya kepada keunggulan diri dibanding yang lain, entah itu keunggulan ras, agama, suku, ekonomi dsb. Wajah Indonesia yang carut marut dewasa ini adalah karena terlalu membuncahnya subordinasi relasi manusia atas manusia lain. Negara telah dikuasai oleh jenis manusia yang memiliki mentalitas pedagang. Pucuk kekuasaan telah disulap menjadi lahan bisnis, dimana dalam dunia bisnis maka yang dikenal adalah tuan dan budak, majikan dan buruh. Dalam hal ini, yang tercipta adalah iklim ketergantungan, bukan kesalingtergantungan.
            Setiap orang warga negara ini, bahkan warga seluruh dunia memiliki kebutuhan individu. Kebutuhan akan makan, tempat tinggal yang nyaman, pekerjaan dsb sejatinya bukanlah kebutuhan individu atau segelintir orang saja, melainkan seluruh orang yang hidup di dunia ini membutuhkannya. Setiap orang tidak akan mampu mencukup kebutuhannya sendiri tanpa semangat gotong-royong, kesalingtergantungan, kerjasama, kolaborasi dengan orang lain.


3.         Kepedulian Pelaku Bisnis Terhadap Etika
            Suatu perusahaan dalam berbisnis tidak hanya bermaksud memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. Namun mampu menyediakan sarana-sarana yang dapat menarik minat dan perilaku membeli konsumen. Para pelaku bisnis secara umum memiliki kepedulian terhadap masyarakat selain itu juga harus memperhatikan karyawannya agar terjalin hubungan yang berkesinambungan antara pelaku bisnis, karyawan dan masyarakat. Dengan begitu sebuah usaha dapat mencapai tujuannya dan tentunya berkembang pesat.  Misalnya seorang pengusaha harus memperhatikan kesejahteraan karyawan ataupun golongan rendah dan saat hari raya iba, konsumen diberikan hadiah atau bingkisan sehingga akan terus berlangganan dengan kita.
Pada dasarnya, perusahaan memiliki maksud dan tujuan bisnis yang sangat terkait erat dengan factor-faktor berikut :
  1. Pemenuhan kebutuhan
  2. Keuntungan usaha
  3. Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan
  4. Mengatasi berbagai resiko
  5. Tanggungjawab social 


4.         Perkembangan Dalam Etika Bisnis
Berikut perkembangan etika bisnis

1. Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.

2. Masa Peralihan: tahun 1960-an
Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.

3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.

4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN).

5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
Tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.



5.               Etika Bisnis Dalam Akuntansi
            Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi,  objektif dan mengutamakan integritas.  Kasus enron, xerok, merck, vivendi universal dan bebarapa kasus serupa lainnya  telah membuktikan  bahwa etika sangat diperlukan dalam bisnis. Tanpa etika di dalam bisnis, maka perdaganan tidak akan berfungsi dengan baik. Kita harus mengakui bahwa akuntansi adalah bisnis, dan tanggung jawab utama dari bisnis adalah memaksimalkan keuntungan atau nilai shareholder. Tetapi kalau hal ini dilakukan tanpa memperhatikan etika, maka hasilnya sangat merugikan. Banyak orang yang menjalankan bisnis tetapi tetap berpandangan bahwa, bisnis tidak memerlukan etika.


Nama : I Made Wahyudi Subrata
NPM 23210346
Kelas : 4EB10

Sumber :
http://inigalih.blogspot.com/2011/10/perilaku-etika-dalam-bisnis.html
http://vegaaugesriana02.blogspot.com/2012/10/bab-2-perilaku-etika-dalam-bisnis.html
https://www.google.com/search?newwindow=1&q=perilaku+etika+dalam+bisnis&oq=perilaku+etika+dalam+bisnis&gs_l=serp.3..0i7i30j0i8i7i10i30j0i7i5i30j0i8i7i30j0i7i5i30.1640075.1647599.0.1647974.3.3.0.0.0.0.1111.2168.7-2.2.0....0...1c..30.serp..2.1.1056.kV5FxE9qqQ0
http://riyanikusuma.wordpress.com/2013/10/