Pengertian IFRS
International Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan standar pencatatan dan pelaporan akuntansi yang berlaku secara internasional yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Boards (IASB), sebuah lembaga internasional yang bertujuan untuk mengembangkan suatu standar akuntansi yang tinggi, dapat dimengerti, diterapkan, dan diterima secara internasional.
International
Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan standar yang dibuat oleh
International Accounting Standards Boards (IASB) dengan tujuan memberikan
kumpulan standar penyusunan laporan keuangan perusahaan di seluruh dunia.
Perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas tinggi, dapat
diperbandingkan dan transparan yang digunakan oleh investor di pasar modal
dunia maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder). Saat
ini banyak negara-negara di Eropa, Asia, Afrika, Oseania dan Amerika yang
menerapkan IFRS. Standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS) di susun oleh 4 organisasi utama dunia ,yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB),Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC) dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).
International
Organization of Securities Commissions (IOSCO) sangat berkepentingan dengan
IFRS karena dapat memperkuat integritas pasar modal international dengan cara
mempromosikan standar akuntansi berkualitas tinggi, termasuk penerapan standar
yang cermat dan hati-hati dan penegakan hukum.
IFRS merupakan kelanjutan dari International Accounting Standards (IAS)
yang sudah ada sejak tahun 1973 dan digunakan secara luas oleh negara-negara di
Eropa, Inggris dan negara-negara persemakmuran Inggris. IAS disusun oleh
International Accounting Standards Committee (IASC). IASC bertahan sampai
dengan 2001 dan perannya digantikan IASB.
Konvergensi
IFRS?
Pengertian konvergensi IFRS yang digunakan merupakan awal
untuk memahami apakah penyimpangan dari PSAK harus diatur dalam standar
akuntansi keuangan. Pendapat yang memahami konvergensi IFRS adalah full
adoption menyatakan Indonesia harus mengadopsi penuh seluruh ketentuan dalam
IFRS, termasuk penyimpangan dari IFRS sebagaimana yang diatur dalam IAS 1
(2009): Presentation of Financial Statements paragraf 19-24. IFRS menekankan
pada principle base dibandingkan rule base.
Tujuan akhir
dari konvergensi IFRS adalah PSAK sama dengan IFRS tanpa adanya modifikasi
sedikitpun. Di sisi lain, tanpa perlu mendefinisikan konvergensi IFRS itu
sendiri, berdasarkan pengalaman konvergensi beberapa IFRS yang sudah dilakukan
di Indonesia tidak dilakukan secara full adoption.
Sistem kepengurusan perusahaan di Indonesia yang memiliki
dewan direksi dan dewan komisaris (dual board system) berpengaruh terhadap
penentuan kapan peristiwa setelah tanggal neraca, sebagai contoh lain dari
perbedaan antara PSAK dengan IFRS. Indonesia melalui Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK) – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sedang melakukan proses
konvergensi IFRS dengan target penyelesaian tahun 2012. IFRS menekankan pada
principle base dibandingkan rule base.
Indonesia akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012,
Strategi adopsi yang dilakukan untuk konvergensi ada dua macam, yaitu big bang
strategy dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS
sekaligus, tanpa melalui tahapan – tahapan tertentu. Strategi ini digunakan
oleh negara – negara maju. Sedangkan pada gradual strategy, adopsi IFRS
dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan oleh negara – negara
berkembang seperti Indonesia.
Sasaran Konvergensi IFRS tahun 2012, yaitu merevisi PSAK
agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku
efektif tahun 2011/2012, Konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara
bertahap. Adapun manfaat yang diperoleh dari konvergensi IFRS adalah memudahkan
pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan SAK yang dikenal secara
internasional, meningkatkan arus investasi global melalui transparansi,
menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal
secara global, menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Apa manfaat
konvergensi IFRS?
Diantaranya
adalah :
- Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional.
- Meningkatkan arus investasi dlobal melalui transparansi.
- Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
- Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
- Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
Alasan perlunya
konvergensi ke IFRS?
Dengan
dilakukannya konvergensi PSAK ke IFRS maka :
- Mengurangi peran dari badan otoritas dan panduan terbatas pada industri-industri spesifik.
- Pendekatan terbesar pada subtansi atas transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan realitas ekonomi yang ada.
- Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional.
- Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
- Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
- Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.
Permasalahan
yang dihadapi dalam impementasi dan adopsi IFRS?
Diantaranya
adalah :
- Translasi Standar Internasional
- Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional
- Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
- Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional Seperti contoh IFRS menekankan pada fair value dan meninggalkan historical value.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar