Pada
pembahasan kali ini, saya akan mereview jurnal skripsi yang disusun oleh Diana
Pratiwi. Penulis merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Adapuun judul skripsinya adalah ” HUBUNGAN GOOD
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA
BEKASI"
Selanjutnya,
berikut merupakan review jurnal dari skripsi diatas:
1.
Latar Belakang Masalah
Dalam
sektor publik good governance dapat diartikan sebagai cara mengelola
urusan-urusan publik. Tidak hanya menekankan pada cara pemerintah mengelola
sumber daya sosial dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan pembangunan
masyarakat tetapi juga menekankan pada aspek politik. ekonomi, dan
administratif dalam menge lola negara. Kinerja pemerintahan yang buruk dapat
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kegagalan pemerintahan dalam
melakukan pemantauan dan penentuan perencanaan strategis. Dimensi lain penyebab
buruknya kinerja perusahaan secara umum adalah pelanggaran terhadap etika
bisnis. Seperti diketahui, budaya suap - menyuap, kolusi-korupsi dan nepotisme
(KKN) masih marak mewarnai praktik bisnis di Indonesia.
Dalam rangka otonomi daerah, walikota dan
wakil walikota bekasi periode tahun 2008-2013 sebagai kepala daerah yang
bertanggung jawab atas penyelenggaraan daerahnya mempunyai visi menjadikan kota
Bekasi cerdas, sehat dan ikhsan. Bekasi Cerdas bermakna bahwa pembangunan kota
Bekasi dalam kurun waktu 2008-2013 diarahkan untuk mewujudkan karakter
masyarakat yang cerdas melalui penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9
tahun dan merintis pendidikan 12 tahun. Bekasi sehat bermakna bahwa pembangunan
kota Bekasi dalam kurun 2008-2013 diarahkan untuk mewujudkan pemerataan dan
perluasan akses memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, melalui
penempatan subsidi untuk layanan kesehatan bagi penduduk miskin, korban wabah
dan korban bencana. Bekasi ihsan bermakna bahwa pembangunan kota Bekasi dalam
kurun waktu 2008-20 13 diarahkan untuk mewujudkan karakter masyarakat yang
ihsan. ihsan berarti nilai, sikap dan perilaku untuk berlaku baik, dalam
lingkungan individu, keluarga dan masyarakat. Ihsan berlaku bagi aparatur dalam
menjalankan pemerintahan yang baik ( good governance ) dan berlaku bagi
masyarakat dalam menenti keperaturan/ perundangan yang berlaku.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba
untuk mengadakan pembahasan mengenai praktek Good Corporate Governance yang
dilaksanakan di Pemerintahan Kota Bekasi dengan judul “ Hubungan Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Kota Bekasi” . Dan dalam hal ini
penulis akan menganalisis apakah praktik Good Corporate Governance dapat
mempengaruhi kinerja pemerintah daerah Kota Bekasi. Sehingga dapat diketahui
bagaimana menciptakan pemerintahan yang baik di Kota Bekasi.
2.
Variabel Yang Digunakan, Data, Cara Pengumpulan Data
A. Dalam peelitian ini, variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.. Variabel bebas atau Independent ( variabel x )
Variabel
independen atau variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau yang
mempunyai hubungan dengan variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi
variabel independen adalah penerapan prinsip GCG di pemerintahan daerah Bekasi.
2.
Variabel terikat atau Dependent ( variabel y )
Variabel
dependen atau variabel terikat yaitu tipe veriabel yang dijelaskan atau yang
mempunyai hubungan dengan variabel independen. Yang menjadi variabel dependen
yang mempunyai hubungan dengan penerapan GCG yaitu kinerja pemerintahan daerah
Bekasi
B.
Data & Cara Pengumpulan Data
A. Metode
Analisis Data
Tujuan
dari analisis korelasi Rank Spearman adalah untuk menentukan hubungan antara
kedua variabel yang ada, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Dalam
analisis data penulis telah menetapkan dua variabel yaitu :
1.
Penerapan prinsip GCG dalam
pemerintahan kota Bekasi sebagai variabel independen, notasi ( x ).
2.
Kinerja pemerintahan daerah Bekasi,
notasi ( y )
dalam menganalisis penerapan prinsip GCG terhadap kinerja
pemda kota Bekasi digunakan rumus korelasi Rank Sperman, yaitu :
rs = 1 – 6 Ódi2
rs = 1 – 6 Ódi2
n(n2_______– 1 )
Dimana :
rs = korelasi rank spearman
rs = korelasi rank spearman
di = selisih tiap pasangan data
n= Banyaknya pasangan data
Rumus tersebut dapat digunakan jika tidak terdapat data
kembar dari data yang diperoleh, namun apabila dua subjek atau lebih memperoleh
skor yang sama maka kita perlu mengoreksi jumlah kuadratnya terlebih dahulu
dengan mempertimbangkan angka yang sama. Faktor korelasi yang dimaksud adalah
dengan T, dengan rumus :
T = t3 – t
12
Dimana
:
Tt
= banyaknya observasi yang berangka sama pada suatu rangking tertentu. Sehubungan dengan adanya faktor korelasi tersebut, maka rumus yang dipergunakan untuk menghitung rs jika terdapat angka yang sama yaitu :
Tt
= banyaknya observasi yang berangka sama pada suatu rangking tertentu. Sehubungan dengan adanya faktor korelasi tersebut, maka rumus yang dipergunakan untuk menghitung rs jika terdapat angka yang sama yaitu :
rs=
Óx2 + Óy2 - Ódi2
2√
( Óx2 ) ( Óxy2 )
Dimana
:
Σx2 = N3- N – ÓTx
Σx2 = N3- N – ÓTx
12
Σy2
= N3- N – Óty
12
Nilai korelasi rank spearman ( rs ) berkisar antara -1 < rs < 1 tanda negatif atau positif diartikan sebagai berikut :
Nilai korelasi rank spearman ( rs ) berkisar antara -1 < rs < 1 tanda negatif atau positif diartikan sebagai berikut :
Tabel
3.1
Nilai
Koefisiensi Korelasi Rank Spearman
Interval
Koefisien Koefisien Korelasi Tafsirannya
0,00
– 0, 199 + dan - Hubungan sangat rendah
0,
20 – 0,399 + dan - Hubungan rendah
0,40
– 0,59 + dan - Hubungan cukup kuat
0,60
– 7,99 + dan - Hubungan kuat
0,80
– 1,000 + dan - Hubungan sangat kuat
Dari analisis akan diperolah apakah
r positif ataukan negatif. Jika korelasi r positif ( r > 0 ) berarti
terdapat hubungan yang positif atausearah. Artinya jika terjadi kenaikan pada
variabel X maka akan diikuti kenaikan pada variabel Y, atau jika terjadi penurunan
pada variabel X akan diikuti penurunan pada variabel Y. Koefisien korelasi ( r
) negatif ( r < 0 ) berarti apabila terjadi kenaikan pada variabel X maka
akan diikuti oleh penurunan variabel Y atau jika terjadi penurunan pada
variabel X akan diikuti kenaikan pada variabel Y.
Untuk
menghitung sumbangan atau kontribusi pada variabel X terhadap naik atau
turunnya variabel Y dihitung koefisien determinasi dengan rumus :
kd
: koefisien determinasi
rs
: nilai koefisiensi korelasi rank spearman
3.3.2
Pengujian Hipotesis
Suatu
koefisien korelasi haruslah mempunyai nilai yang berarti ( signifikan ). Untuk
menguji
keberartian
koefisien korelasi maka langkah-langkah yang ditempuh adalah :
1.Menentukan
Ho dan Ha
Ho
: rs ≤ 0, Berarti terdapat hubungan negatif atau tidak terdapat hubungan antara
penerapan
prinsip
GCG terhadap kinerja pemda kota Bekasi.
Ha
: rs ≥ 0, Berarti terdapat hubungan positif atau terdapat hubungan antara
penerapan prinsip GCG terhadap kinerja pemda kota Bekasi .
2.Menentukan
taraf signifikan sebesar 5% ( 0,05 )
3.Kriteria
penagmbilan keputusan
t
= rs √ n- 2
√
1 – rs2
Dari
penerapan rumus diatas maka akan diperoleh distribusi student dengan tingkat
kebebasan (
dk
) = n-2. Melalui dk dan taraf signifikan maka akan diperoleh nilai t melalui tabel
dan keptusan
yang
diambil adalah :
Ho
akan diterima apabila ttest ≤ t tabel
Ha
akan diterima apabila ttest ≥t tabel
3.
Hasil Penelitian
1.
Penerapan Good Corporate Governance
( GCG ) pada Pemerintah Kota Bekasi telah ditetapkan dan dijalankan dengan
baik. Hal ini dikarenakan Pemerintah Kota Bekasi menyadari arti penting
penerapan prinsip dan peranan GCG sangat penting untuk mewujudkan pemerintahan
yang baik agar terciptanya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Bekasi.
2.
Dari kinerja pemkot Bekasi dapat
dilihat dari respons responden baik, itu artinya pemkot Bekasi telah
melaksanakan visi dan misi pemerintahan kearah yang lebih baik.
3.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang
telah dilakukan sebelumnya, dapat dinyatakan bahwa penerapan prinsip Good
Coprorate Governance berpengaruh terhadap kinerja Pemerintah kota Bekasi.
4.
Pendapat/Saran
Saran
saya sebagai pembaca dari jurnal skripsi penelitian ini sebagai berikut:
- Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan laporan sustainability reporting yang telah dikroscek oleh Global Reporting Initiative, ini untuk menghindari penilaian secara subjektif.
- Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik, penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode penelitian.
Nama
: I Made Wahyudi Subrata
NPM
: 23210346
Kelas
: 4EB10
Sumber
: